Karena Cinta Membuat Kita Menjadi Dangdut
Entah kenapa, akhir-akhir ini gue demen lagi ama lagu-lagunya si Bryan Adams, semenjak gue denger lagu "Heaven" yang dinyanyiin ulang beberapa bulan lalu di radio.
Sialnya, waktu gue naik bus Jakarta-Jatinangor tadi, si keneknya muter VCD bajakannya si Adams ini. Alhasil, gue ikut-ikutan nyanyi (walau sembunyi-sembunyi sambil pura-pura batuk, hehehe...) waktu lagu Heaven, Have You Ever Really Loved A Woman, One For All, Everything I Do, dll terdengar di speaker sember bus antarkota ini.
Lagu-lagu cinta. Hehehe... Gue jadi inget beberapa hari kemaren pernah bilang ama temen gue bahwa cinta itu bisa membuat kita menjadi sangat begitu dangdut. Di mana dunia kok bisa keliatan begitu indah dan satu waktu juga bisa begitu sucks. Di mana kita bisa dengan bangganya berpolah senorak-noraknya, dan menyebut penampilan itu sebagai unjuk romantis. Di mana mata kita bisa berputar-putar acak beraturan sesuai hukum gerak Brown seperti ikon Smiley juling. Busyet dah!!! Lalu kita serasa hidup di dunia yang cuman kita huni sendiri dan cuma kita sendiri yang bisa mengerti. Begitu dangdut, bukan?!
Apakah gue lagi seneng ama lagu-lagunya Adams karena gue lagi jatuh cinta? Entah juga yah. Secara tepatnya, mungkin karena gue akhir-akhir ini lagi kumat mellow-nya. Dan melankolik itu akhirnya menciptakan dangdut gaya daus, hehehe ...
Dan gue berusaha menikmati dangdut ini senyaman mungkin, karena gue tau hidup gue ini singkat banget. Life is so short. Gitu kata Hanson.
PS:
Gue demen banget dengerin lagu Have You Ever Really Loved A Woman--soundtrack film Don Juan de Marco yang dibintangin ama Johnny Depp itu--sambil ngebayangin gue lagi minum teh sambil liat ke jendela dan dalam rangkulan gue ada Avril Lavigne (Avril again?!!!)
Aku Jatuh. Aku Cinta. Aku Dangdut!!!
1 Comments:
Eheemmm, yang lagi ketiban cinta.. Dangdut Daus itu kayak gimana yaa? Mungkin perlu disebarluaskan, gitu? Duh, cinta....cinta.. Where are you??? (Salah, itu Scooby Doo, ya? :P)
Post a Comment
<< Home