Tuesday, February 18, 2003

CIRI KHAS

Sejak peristiwa WTC, penjagaan dan pengawasan di bandara New York makin ketat. Suatu kali, di ruang tunggu bandara, dua orang petugas keamanan bandara memperhatikan gelagat seorang berwajah melayu yang sangat mencurigakan. Wajahnya pucat, gelisah dan celingukan, kemudian tiba-tiba melesat lari meninggalkan ruangan.

Khawatir orang tersebut adalah seorang teroris yang hendak meledakkan bandara, seorang dari petugas tersebut berusaha mengejar orang tersebut. Selang beberapa lama, petugas itu kembali dengan wajah tenang seperti tak ada apa-apa.

"Siapa orang itu? Kemana perginya?", tanya rekannya.

"Ah, itu hanya orang Indonesia yang kebelet buang air besar," jawab petugas yang menguntit tadi.

"Apakah kau telah menginterogasinya?"

"Tidak perlu interogasi. Waktu aku mengejarnya, ia lari masuk toilet. Lalu aku intip celah bawah pintu ruangan yang ia masuki. Dari situlah aku tahu ia orang Indonesia"

"Apa yang membuatmu yakin ia adalah orang Indonesia?" rekannya semakin heran dengan analisis petugas tersebut.

"Sebab kakinya nggak ada," jawabnya tenang.



FOTO KENALAN

Seorang pria dari negara yang terbelakang hendak menjadi warga negara Amerika Serikat. Dalam proses naturalisasinya, ia diuji mengetahui pengetahuannya mengenai Amerika Serikat.

"Coba kau sebutkan nama pria yang terpampang di dinding itu," kata si penguji sambil menunjuk foto John F Kennedy.

Setelah mengamati beberapa saat, pria itu menjawab, "Saya tidak mengenalnya."

Penguji pun menunjukkan foto Bill Clinton, "Coba kausebutkan nama orang ini."

"Saya pun tidak mengenalnya."

Sekali lagi penguji menunjukkan foto George W. Bush, "Bagaimana kalau yang ini?"

"Saya sama sekali tidak mengenalnya."

"Wah, maaf sekali kalau begitu, Anda tidak dapat menjadi warga negara Amerika Serikat," kata petugas itu sambil geleng-geleng kepala.

Dengan kesal, pria itu mengeluarkan sebuah foto dari dalam dompetnya. "Kamu tahu siapa yang ada dalam foto ini?" tanyanya kepada si petugas penguji.

"Mmm.., maaf, saya tidak mengenalnya."

"Ini adalah keponakanku! Nah, kau lihat kan bahwa kita sama-sama mempunyai kenalan masing-masing. Jangan hanya karena aku tidak mengenal teman-temanmu itu maka aku tidak bisa menjadi warga negara Amerika Serikat. Itu diskriminasi, tahu?!!" damprat pria itu berang.



humor ini pernah dimuat di rubrik HUMOR Koran Tempo, Minggu, 9 Februari 2003

0 Comments:

Post a Comment

<< Home