Sunday, June 22, 2003

sajaksajakbungacintabungatidur
: biar dunia mengerti bahwa aku cinta kamu setengah mati


[cinta sekedar]

layaknya bara terhadap api
dan hujan yang selalu ke bumi
atau embun yang merindu pagi
: cuma itulah cinta yang dapat kuberi
dari dalam hati



[detik terakhir]

bisa jadi ini detik terakhir
yang dapat kuraba
sebelum napas enggan berdiang lagi
di liang dada

oleh karna itu,
ijinkan aku mengecupmu
mumpung malam belum bertumbuh
menjadi subuh



[cinta di balik rumput]

krik..., krik..., krik...,
bunyi jangkrik berderik
di balik rumput yang basah oleh malam

psst...,
tolong jaga rahasia ini dalamdalam
di balik rumput sana ada cinta
yang disembunyikan malam
layaknya permata



[mengantar mimpi]

1/
bantal kaupeluk
teddybear kaukecup
(seonggok badut telentang di sudut ruang)

ah,
betapa cantiknya

2/
sesuai janjiku
aku akan mengunjungi mimpimu
dalam wajah sekeping kupu

atau
bagaimana bila aku serupa
pangeran kodok saja
bila aku tak sempat berganti jubah?



[mengirim cinta]

lebarlebar kubuka jendela
biar cinta dapat mengecup udara
lalu terbang menuju utara



[bila kau ingin menyendiri]

bilamemangkauinginsendiridulumakabiarkanlahakumenjadisepiyangmemagutmu



[cinta sepekat kopi]

coffee:
black as hell
strong as death
and sweet as love*


dan oleh sebab itu
bayangkanlah
bahwa malam ini
aku sedang memeluk cinta
sambil melumat roti moka
dan menyeruput kopi
sebelum menghantarmu memeluk mimpi

*ungkapan khas di kalangan penikmat kopi


jatinangor, 20 juni 2003, sambil dengerin kaset mocca, my diary

0 Comments:

Post a Comment

<< Home