Monday, May 26, 2003

cinta telah menabur bisa dalam pelosok aortaku
dan menghunjamkan buluhnya pada sekatsekat jantungku
: perih,
tapi bernilai

dan cinta juga yang telah membunuhku
dalam dekapannya yang beku seperti malam
dalam keriuhan bintangbintang dan katakata
menorehkan lagulagu perih tentang kesetiaan
dan aroma cuka dari kecupan yang memabukkan

cinta memang tak berarti tanpa pengorbanan
pun juga tak berarti tanpa kita mau menerima

biarlah cinta berkata pada hati masingmasing kita
dan mengalirkan bahagianya
sehingga kita bisa mengerti
bahwa cinta tak mesti tentang "wajahmu seperti bulan"
atau "kan kuseberangi lautan"
tapi juga berarti kertepagutan dalam kesunyian
menangisi harihari sepi
seperti seorang sufi
yang rindu tuhannya

dan biarlah cinta kelak
menjadi nisan bagiku
di hati para kekasih jiwaku

ps: aku letih dan ingin menyendiri dalam keheningan diriku sendiri. biar malam yang membungkusku, pun bila itu berarti membungkus nyawaku juga.

jatinangor, 27 mei 2003

0 Comments:

Post a Comment

<< Home