Sunday, May 18, 2003

tuhanku tidak mati


nietzsche bersabda: tuhan telah mati!, aku tak percaya
kubuka kitabsuci, kucari tuhan
memang, dia ternyata terlipatlipat dalam halaman kitabsuci yang kudus
utuh, tak tersentuh. layu
diantara halamanhalaman yang masih bersih dan rapi

nietzsche terus berkhotbah di telingaku: tuhan telah mati!, aku sempat malu
kugali tuhan dari kuburnya, kubangkitkan
alakazam, abrakadabra, homwilaheng..!!
ajaib! ia hidup kembali
kutertawakan nietzsche, kuejek: hei tolol! tuhan masih ada!
aku terkekeh, kutunjukkan jaritengah pada nietzsche
lalu kucium tuhanku dengan mesra
kusembah dia dengan doadoa
madah pujian syukur, sembahyang kusyu
aku peluk eraterat, kubangun altar untuknya
tuhanku belum mati, kataku sambil memantatkan potret nietzsche
yang berjubah santa

aku bawa doa, aku bayar kurban
tiap pagi tiap siang tiap malam aku tersenyum pada tuhan
tuhanku belum mati, kuberaki nietzsche di altar persembahan

tapi tuhanku diam tak bergerak
tak kudapati ia seperti saat menjumpai musa
tak kutemui ia seperti saat memujimuji daud
tuhanku diam. mati dalam sembahyangku yang tulus

aku hilang akal
dia masih diam

kucaci dia
dia masih diam

kucekik, kutendang, kulempar gelas anggur
tak bergeming

kubanting tuhanku berkepingkeping
nietzsche menangis
kukabarkan pada dunia: tuhan memang tak pernah hidup!
nietzsche tersedusedu


jatinangor, avril, 26, 2003

0 Comments:

Post a Comment

<< Home