Monday, December 15, 2003

Tukang Roti Menulis Puisi


apakah rasa puisi itu sebenarnya?
tanya tukang roti dalam hati
adakah ia serasa keju, coklat, mocca atau stroberi
seperti roti yang kujual tiap pagi?


tukang roti bertanya dalam hati
bagaimana seseorang bisa begitu mencintai puisi
"itu adalah kata kata sakti
yang dapat mengubah dingin sehangat sekam
melebihi pelukan seorang perempuan"
jawab seorang penyair jalanan

apakah puisi dapat mengenyangkan perut?
dahi tukang roti berkerut

dibakar penasaran, dicobanyalah untuk membuat puisi
tapi gagal, otaknya sama sekali tak berkembang
seperti adonan roti yang dia buat setiap petang

sama sekali tak dapat kucipta puisi
kata kataku hanya sekitar dada, perut dan paha
tak mengalamai kebermaknaan
sama sekali tak mengandung sisi estetis
silabis
linguis
dan is is lainnya


si tukang roti kecewa
lalu jatuh tertidur pulas
keletihan

di mimpinya dia lihat
gerobaknya ternyata sebuah puisi
peluh dan varisesnya juga adalah sebuah puisi
juga rotinya, adalah sebuah puisi
harapan yang mengurungnya juga sebuah puisi

dan matinya saat bermimpi
hari itu
adalah juga sebuah puisi


/jatinangor, 13 desember 2003





Sajak Pagi


pagi ini dingin sekali
dan sepi

embun yang meliur dari mulut subuh
masih bergerumbul di atas kaca jendela
di atas kuncup kuncup bunga

di atas bangkai seekor kodok

pagi semacam ini
membangkitkan birahiku menciumi bau teh tong tji
dengan segumpal melati


/jatinangor, 13 desember 2003





Ini Sebuah Sajak Cinta!!!


amor vincit omnia


biar tumbuh seribu jerawat di wajahmu
dan selulit mengulir di pantatmu berpuluh puluh
aku tetap mencintaimu
dengan kepayang aku mencintaimu

juga mencintai tiga rambut di putingmu
yang mirip janggutku
mencintai kutil di paha kananmu
mencintai ketombe dan minyak di kepalamu

mencintai wasir yang manis mencuat dari lubang anusmu
mencintai pesing yang menempel di triumph-mu
mencintai apekmu
dan peluhmu
dan liurmu
dan isapmu
dan gigitmu

aku mencintaimu utuh utuh
sepenuh hatiku
demi nama seluruh isi perutku

aku mencintaimu bulat penuh
mencintaimu sekeras taikku!!


/jatinangor, 14 desember 2003

**amor vincit omnia: cinta mengalahkan segalanya




0 Comments:

Post a Comment

<< Home