Puisi Di Ujung Bantal
1.
selalu ada tanda tanya berputar putar di ujung kepala
lalu turun menjulur julur di ujung hidung
keluar masuk
seperti ingus
itu memang ingus, katamu.
2.
menulis puisi di ujung bantal
yang masih berbau tubuhmu
bau yang kautinggal lima tahun lalu
waktu kau memperkosaku
dengan mengulum kelaminku
halo, halo
aku di sini merindumu
kaukah di sana merinduku?
ujung telepon hanya mematung
angin telah mati?
kurasa bantalku pun telah mati.
3.
aku merindumu seperti kelamin rindu liur
ih jorok, katamu
kelaminmu penuh nanah
otakku lebih bernanah
kataku.
jatinangor, 29 januari 2004
:: RUANG BACA | READING CHAMBER ::
my mind, my spirit, my brainwave ...
PERHATIAN:
halaman ini berbahaya dan sangat tidak dianjurkan bagi mereka yang menganggap dirinya kudus dan/atau sempit pikir.
anda dapat memberi komentar, pendapat atau pemikiran pada buku tamu di halaman depan dan/atau di message board pada halaman ini.
dilarang mengutip isi dari situs ini tanpa seijin pemilik situs.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home