Monday, December 13, 2004

HARI SEJUK

cuaca sejuk hari ini
udara ramah tanpa suara
sepoi sepoi memanjakan daun

tapi tetap saja saya merasa gerah
berkeringat
gelisah

saya takut mati.


/jatinangor, 13 desember 2004

Sunday, December 12, 2004

Selamat Jalan, Harry Roesli

Sedih juga saya tahu dari internet bahwa Harry Roesli (1951-2004) sudah berpulang. Banyak hal yang saya kagumi dari sosok seniman cucunya sastrawan Marah Roesli ini. Saya rasa, dia ini termasuk orang yang harus dituding kenapa pengamen bus kota di Bandung lebih beradab dan sangat kreatif. Di rumahnya yang di jalan Supratman, Bandung itu dia bikin tempat mangkal Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB). Di situ konon banyak pemusik jalanan yang digembleng jadi kreatif. Saya pertama kali lihat pengamen bus kota bawa-bawa biola, atawa dengan kreatifnya mengubah botol galon air minum menjadi gendang yang nggak kalah asiknya dengan gendang benaran, itu ya di atas bus kota DAMRI. Di Bandung juga saya ketemu sama pengamen yang nyanyinya lebih bagus dari juara idol-idolan di layar tivi. Pengamen yang mengucap salam sebelum nyanyi dan tetap tersenyum ramah saat nggak diberi uang ya juga di Bandung sini. Pengamen berkelompok yang fasih membagi suara, ya di Bandung sini.

Apa yang saya suka dari Harry Roesli adalah tulisan kolomnya di Asal-Usul harian KOMPAS Minggu. Tulisannya sangat khas, nyeleneh, "kurang ajar", tapi tetap menonjok dan nggak jarang saya terpingkal-pingkal. Sepertinya mulai hari Minggu pagi ini saya harus kehilangan tulisan serius-tapi-nggak-serius yang bisa bikin saya berpikir sambil terpingkal-pingkal. Harry Roesli adalah salah satu inspirasi kebengalan saya dalam menulis.

Saya, jujur saja, merasa kehilangan, Bang. Tapi Tuhan emang selalu punya sesuatu yang kadang kita nggak bisa tolak, rite?! Selamat jalan sajalah, Bang. Dan jangan lupa sampaikan salam saya buat Tuhan.


Saturday, December 11, 2004

Janji Telor Mata Sapi

di atas telor mata sapi
dua hati telah berjanji

"kalau kau mati
mari kita mati
sama sama"

begitulah bunyinya.

/jatinangor, 4 desember 2004