Sunday, November 28, 2004

Teduh

di matamu
ada kanak kanak
bermain ayunan


/jatinangor, 4 november 2004


Friday, November 26, 2004

Alfred Nobel dan Sastra

Siapa yang nggak kenal sama Alfred Nobel? Si penemu dinamit ini konon pernah menyesal saat mengetahui penemuannya itu disalahgunakan dalam peperangan. Padahal, penemuan itu sebenarnya dipatenkan untuk kepentingan proyek konstruksi seperti untuk membobol gunung batu demi pembuatan terowongan, jalan atau kanal. Nobel tidak pernah memimpikan penemuannya itu digunakan untuk menghancurkan peradaban manusia.

Didasarkan rasa penyesalannya itulah, maka Nobel mewariskan kekayaannya dari royalti paten dinamit itu untuk disumbangkan sebagai penghargaan atas usaha-usaha yang memajukan kesejahteraan manusia dan perdamaian. Dalam wasiatnya, disebutkan beberapa cabang ilmu seperti ekonomi, kedokteran, fisika dan kimia sebagai golongan yang patut mendapat penghargaan tersebut. Ini bisa dimaklumi, sebab Nobel sendiri memang seorang ilmuwan, khususnya dalam bidang kimia. Begitupun juga terdapat kategori perdamaian yang dimasukkan ke dalam kelompok yang layak menerima penghargaan itu sebagai bentuk keprihatinan Nobel terhadap perang. Tapi, sastra?! Kenapa pula ia bisa masuk ke dalam kelompok penerima penghargaan Nobel itu?

Bisa jadi ini mungkin karena alasan pribadi. Alfred Nobel, sejak masa mudanya, ternyata adalah seorang penikmat sastra, khususnya sastra Inggris dan puisi. Tetapi sang ayah, Immanuel, tidak senang dengan hobinya tersebut dan menganggap meminati sastra merupakan suatu kegemaran yang aneh. Karena tidak ingin melihat anaknya terlalu tenggelam dalam sastra dan puisi, maka sang ayah pun mengirim anaknya ke berbagai negeri untuk mempelajari kimia dan berharap si anak akan mengikuti jejaknya di bidang industri. Kelak memang Alfred Nobel akhirnya menjadi seorang ahli kimia yang mashyur. Namun itu tidak melunturkan minatnya terhadap sastra. Dan ketika ia menulis wasiat itu, sastra termasuk dalam kelompok yang disebutkan untuk menerima penghargaan darinya tersebut.


Sunday, November 21, 2004

10 KEBIASAAN YANG DAPAT MERUSAK OTAK

1. Tidak Sarapan Pagi
Mereka yang tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah, yang akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang.

2. Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.

3. Merokok
Zat dlm rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.

4. Mengkonsumsi Gula Terlalu Banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkant erganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak

5. Polusi Udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi otak.

6. Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.

7. Menutup Kepala Saat Tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida dan menurunkan konsentrasi oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.

8. Menggunakan Pikiran Saat Sakit
Bekerja terlalu keras/memaksakan untuk menggunakan pikiran kita saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektifitas otak serta dapat merusak otak.

9. Kurang Menstimulasi Pikiran
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya otak kita.

10. Jarang berkomunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak jadi kurang terlatih.

(copyright© www.medicastore.com 2004)

dikutip dari milis

Tuesday, November 09, 2004

BEBERAPA PEMBERITAHUAN AJAH ...

Kawanz ...,

saya baru aja bikin blog baru di Par Daus. Itu blog sebenernya udah saya bikin dari dulu ke dulu, cuman baru di-update beberapa hari lalu, dan saya mulai beraniin untuk mempublikasikannya. Ih, garing amat nggak sih bahasa gue..., hehehe ... Whatever lah!!!

Saya juga nggak tau buat apa saya bikin blog baru itu. Mungkin saya ngiler juga lihat tampilannya yang lebih sophisticated dibandingin Blogger saya ini.

Dan punya blog baru itu sungguh membingungkan saya. Apakah saya harus migrasi ke yang baru, ataw tetep yang di lama ataw tetep dipertahankan kedua-duanya. Akhirnya saya memutuskan untuk mempertahankan kedua-duanya. Mungkin akan ada perbedaan spesipikasi tulisan (maap, ini bukan salah ketik, tapi emang lidah saya sudah Sunda betul di sini, hehehe...**not meant to be a racist**).

Tapi kalao ada temen-temen yang mau sumbang saran, sumbang ide ataupun sumbang uang pada saya bagaimana sebaiknya blog saya ini, silahkan kasi tau saya tanpa malu apalagi sampai malu-maluin. Saya akan membuka kuping saya lebar-lebar, karena emang pada dasarnya kuping saya ini caplang.


Pemberitahuan lainnya adalah, akhirnya saya punya satu buku juga, walaupun itu "cuma" antologi dan cuma ada satu karya di situ. Tapi whatever lah .., sing penthing aku punya buku!!! Judul bukunya: ANTOLOGI SASTRA PEMBEBASAN. Itu buku diterbitkan oleh para penggiat milis Sastra Pembebasan, didasarkan karya-karya yang pernah ikut sumbang tulisan di acara-acara sayembara yang lumayan rutin diadakan di situ.

Coba silahkan tingok di toko buku terdekat di kota Anda ataw bahkan mungkin sudah ada versi bajaknnya di Pasar Senen (hwahh ..., GR amat yah gue, hehehe ...)


Pemberitahuan lainnya lagi adalah, saya mau mudik dulu nih, sepertinya. Lebaran udah dekat. Bau ketupat gratisan dari para tetangga saya di kampung urban tengah Jakarta sepertinya sudah begitu menggocek hidung saya. Saya kangen Jakarta. saya kangen keluarga. Saya juga .. ehemmm .. kangen Avril Lavigne.

Salam.

Sunday, November 07, 2004

SALAH SAMBUNG

Kemarin sore ada panggilan masuk handphone saya.

--- OST. Doraemon (memang seperti itulah ringtone HP saya) ---
"Halo?!" tanya saya setelah angkat itu tilpun.
"Hello. Can I speak with Mr. Den?"

Eh, ternyata di ujung sana ada suara cewek bercas-cis-cus dalam bahasa Inggeris. Siapa tahu dia itu memang ekspatriat, maka saya pun pasang style sok-British, walau dengan susah payah.

"Who's this?" tanya saya dengan ngasal seketemunya.
"Hello, Mr. Den?" Dia masih saja keukeuh dengan si "Mr. Den"-nya.

"Sori, ini siapa? Nyari siapa?" tanya saya lagi. Akhirnya keluar juga bahasa Indonesia saya. Ngomong dalam lingua franca itu emang lebih mengasyikkan ternyata.

"Eh, ini dengan Mr. Den bukan?"

Lah, dia bisa ngomong Indonesia dengan lancar juga!

"Nope, sepertinya salah sambung deh. Sorry, Ma'am," jawab saya dengan nyampur-nyampur, biar keliatan lebih gaul seperti ada yang di tivi-tivi gitu lho.

"Eh,salah sambung yah? OK, makasih."

Klik. Pembicaraan pun selesai.


Kadang saya suka terheran-heran sendiri, kenapa banyak sekali panggilan nyasar yang nyangkut di tilpun saya. Padahal, nomer saya itu tidak termasuk nomer cantik apalagi nomer sexy yang gampang diingat orang. Tapi kenapa begini, kenapa begitu? Ah, Shakespeare pun bilang, apalah arti sebuah nomer, rite?! [Eh, nomer ataw nama ya?]. Ih, bingung saya jadinya.

Kalaw di India atawa Filipina, banyak orang yang berkenalan melalui metode salah sambung macam gitu. Salah sambung itu semacam tren di sana. Orang di sana mungkin lebih senang mengutak-atik nomer telepon sama seperti orang kita keranjingan ngutak-atik nomer togel.

Di Inggeris malah lebih heboh lagi. Di sana banyak juga ternyata pasangan yang kemudian pacaran atawa nikah hanya gara-gara tilpun nyasar. Untung saya nggak tinggal di Inggeris. Eh, ataw justru: sayang, saya nggak tinggal di Inggeris? Ah, bingung saya jadinya.

Saya sempat curiga ama seorang kawan saya yang emang fasih banget ber-Inggeris-Inggeris-ria, walau dia Sunda aseli. Temen yang sebenernya belom pernah ketemu, cuma kenalan gara-gara saya sempet on-air di radio. Dia senang ngobrol ama saya karena saya dianggap enak diajak ngomongin apa saja mulai dari jerawat, maag, haid sampai skizofrenia. Dan saya seneng ngobrol ama dia karena saya punya sparring partner buat sepik-linggis dan ... karena dia yang nilpun saya, bukan saya yang nilpun dia.

Kami udah nggak kontak sejak beberapa bulan lalu, sejak saya harus ke Jakarta selama beberapa lama. Bisa jadi dia lalu tilpun saya lagi. Tapi masak iya si dia itu? Dia itu kan tahu nama saya Daus, bukan Den, Denny, Dennis, Deden ataw semacam itulah?! Ah, mangkin bingung saya jadinya.

Sedang asyik-asiknya bingung, saya tiba-tiba kepikiran, eh gimana kalaw si Avril Lavigne--kegemaran saya itu--sempat nyasar nilpun ke nomer saya? Apa iya, mungkin?! Kanada-Indonesia, gitu lho. Tapi toh nggak berdosa kan kalo saya lalu berandai-andai?

--- bunyi ringtone OST. Doraemon ---
"Halo?" tanya saya setelah angkat tilpun.
"Hello, can I speak with Mr. Den?"
"Who's this?"
"Avril Lavigne here. Mr. Den?"
"Yup. It's me, Den. So, how do you do, Vril?"

Lalu percakapan pun berlanjut.


/jatinangor, 7 november 2004

Friday, November 05, 2004

Golongan Darah dan Kepribadian

Selama ini gue nggak tau kenapa orang Jepang begitu memperhatikan golongan darah selain zodiak. Eh, baru kali ini gue akhirnya nemuin juga bahwa ada karakteristik-karakterstik tertentu dari golongan darah seseorang. Just sit and read...
Believe it or not ..., depends on your decision, guyz ...


Gologan darah A
Biasanya orang yang bergolongan darah A ini berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa kerennya.

Orang yang bergolongan darah A ini mempunyai karakter yang tegas, bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala.

Sebelum melakukan sesuatu mereka memikirkannya terlebih dahulu. Dan merencanakan segala sesuatunya secara matang. Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten.

Mereka berusaha membuat diri mereka se wajar dan ideal mungkin.

Mereke bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang.

Mereka mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya mereka terlihat tegar. Meskipun sebenarnya mereka mempunya sisi yang lembek seperti gugup dan lain sebagainya.

Mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat. Makanya mereka cenderung berada di sekitar orang-orang yang ber'temperamen' sama.


Gologan darah B
Orang yang bergolongan darah B ini cenderung penasaran dan tertarik terhadap segalanya.
Mereka juga cenderung mempunyai terlalu banyak kegemaran dan hobby. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu namun cepat juga bosan.

Tapi biasanya mereka bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang di kerjakannya.

Mereka cenderung ingin menjadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Dan biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.

Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali berbeda dengan yang ada didalam diri mereka.

Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tidak ingin bergaul dengan banyak orang.


Gologan darah O
Orang yang bergolongan darah O, mereka ini biasanya berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup. Dan berperan dalam menciptakan suatu keharmonisan diantara para anggota grup tersebut.

Figur mereka terlihat sebagai orang yang menerima dan melaksakan sesuatu dengan tenang. Mereka pandai menutupi sesuatu sehingga mereka kelihatan selalu riang, damai dan tidak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tidak tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau orang untuk curhat (tempat mengadu).

Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan. Mereka dermawan dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain.

Mereka biasanya di cintai oleh semua orang, "loved by all". Tapi mereka sebenarnya keras kepala juga, dan secara rahasia mempunyai pendapatnya sendiri tentang berbagai hal.

Dilain pihak, mereka sangat fleksibel dan sangat mudah menerima hal-hal yang baru.

Mereka cenderung mudah di pengaruhi oleh orang lain dan oleh apa yang mereka lihat dari TV.

Mereka terlihat berkepala dingin dan terpercaya tapi mereka sering tergelincir dan membuat kesalahan yang besar karena kurang berhati-hati. Tapi hal itu yang menyebabkan orang yang bergolongan darah O ini di cintai.


Gologan darah AB
Orang yang bergolongan darah AB ini mempunyai perasaan yang sensitif, lembut.

Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian.

Disamping itu mereka keras dengan diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya.

Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian.

Mereka sering menjadi orang yang sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.

Mereka mempunyai banyak teman, tapi mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-persoalan mereka.


taken from www.primbon.com


EMAKKK .. HARI INI ANAKMU JERAWATAN LHO ...

Hari ini, waktu gue ngacaan, gue baru sadar ternyata ada dua jerawat menclok di muka gue. Satu di pipi sebelah kanan, satu lagi di batang idung sebelah kanan. Lucu juga, hehehe... Gue mikir, ternyata manis juga jerawat itu ngehias muka gue.

Banyak orang, terutama cewek, yang kelimpungan saat jerawat nongol di mukanya, walo barang sebiji aja. Bawaannya tuh kayak udah pecah Perang Dunia aja.

Tapi percaya atau nggak, gue pikir jerawat itu kadang justru bisa nambah manis seseorang. Bahkan bisa jadi, tanpa jerawat, orang itu keliatan biasa-biasa aja.

Lalu, gue pandangin lagi jerawat gue lagi, sekedar elus-elus dikit. Goyang kepala ke kiri sedikit, lalu ke kanan sedikit, kayak ABG lagi jatuh cinta. Humm ..., seandainya Avril Lavigne liat gue saat ini. Siapa tau, jerawat gue emang gara-gara kangen dia, hehehe ...


Tuesday, November 02, 2004

PAGI PAGI

Selamat pagi, Tuhan

Hari indah sekali
Bunga bunga tersenyum manis
dengan wangi sempurna
menyapa kebun yang berkelimis

Tapi mengapa
Langit masih kelihatan muram saja?


/jatinangor, 1 november 2004

NYAMUK

Selalu saja ada seekor nyamuk yang terbang mendenging dekat dengan telinga saya. Awal pertama saya merasa sangat terganggu sekali, dan saya mencoba untuk menepuknya dengan kedua belah tangan saya. Tetap usaha itu gagal terus. Oleh sebab itu saya lalu membiarkannya begitu saja, walaupun dalam hati saya gondok sekali.

Namun nyamuk itu seperti merasa dapat angin. Ia terus mengganggu saya tiap hari makin menjadi-jadi. Dia sekarang tidak lagi mengusik saya pada malam hari saja, tetapi juga pada sore hari, pagi hari, bahkan pada siang hari. Saya benar-benar merasa terganggu. Tetapi, mencoba membinasakannya lagi adalah hal yang sia-sia sekaligus memalukan. Tangan saya yang kurang olahraga ini kurang lihai dibanding dengan manuvernya. Dan saya akan minder sekali bila nyamuk itu mengetahui kelemahan saya ini. Dia pasti akan terbahak-bahak dan akan bertingkah semakin merajalela. Oleh sebab itu saya memilih untuk bersikap biasa-biasa saja seolah-olah kehadirannya bukanlah apa-apa bagi saya.

Tapi suatu hari saya sudah tidak bisa menahan amarah saya. Saya betul-betul kesal waktu itu. Ketika tubuh ini terasa letih sekali dan mata ingin memejam barang sebentar saja, eh nyamuk itu malah berputar-putar seenaknya. Dengingnya membuat darah saya benar-benar naik ke kepala. Saya pikir dia itu pura-pura tidak tahu atau memang tidak pernah mau tahu bahwa saya ini juga mahluk yang butuh istirahat juga.

Ketika dengingnya serasa dekat dengan telinga saya--dan kamu tahu bagaimana rasanya itu--sekonyong-konyong tangan kiri saya mengayun menampar telinga saya.

"Prakkk!!!"

Mati! Saya terkagum-kagum. Selama ini saya mencoba membunuhnya dengan kedua belah tangan saya, tapi selalu meleset melulu. Eh sekarang, dengan satu tangan, kidal pula, malah jitu. Hal-hal yang tidak biasa memang suka datang secara tak terduga.

Malam itu, dan malam-malam selanjutnya, tidak pernah ada lagi denging nyamuk di telinga saya. Sejak saat itu pula, saya selalu tersedu-sedu karena saya merasa begitu kesepian.


/jatinangor, 1 november 2004


Monday, November 01, 2004

Check Your Brain Usage

Waktu buka Friendster dan liat Pesen Bunderin (Bulletin Message), gue ketemu link buat ngecek persentase penggunaan otak. Well, lumayan seru juga.

Padahal sejak 3 ari yang lalu gue udah nulis tentang Otak Kiri dan Otak Kanan, yang rencananya bakal gue masukkin ke weblog (cuman karna gue lupa bawa buku buramnya, makanya kagak pernah gue posting-posting, hehehe...). Gue yang selama ini ngira gue ini si Otak Kanan, ternyata punya balans antara si Kiri dan Kanan. Sangat nyeni, tapi juga sangat logik.


Hasil psikotest gue neh:

daus, you exhibit an even balance between left- and right- hemisphere dominance and a slight preference for visual over auditory processing. With a score this balanced, it is likely that you would have slightly different results each time you complete this self-assessment quiz.

You are a well-rounded person, distinctly individualistic and artistic, an active and multidimensional learner. At the same time, you are logical and disciplined, can operate well within an organization, and are sensitive towards others without losing objectivity. You are organized and goal-directed. Although a "thinking" individual, you "take in" entire situations readily and can act on intuition.

You sometimes tend to vacillate in your learning styles. Learning might take you longer than someone of equal intellect, but you will tend to be more thorough and retain the material longer than those other individuals. You will alternate between logic and impulse. This vacillation will not normally be intentional or deliberate, so you may experience anxiety in situations where you are not certain which aspect of yourself will be called on.

With a slight preference for visual processing, you tend to be encompassing in your perceptions, process along multidimensional paths and be active in your attacking of situations or learning.

Overall, you should feel content with your life and yourself. You are, perhaps, a little too critical of yourself -- and of others -- while maintaining an "openness" which tempers that tendency. Indecisiveness is a problem and your creativity may not be in keeping with your potential. Being a pragmatist, you downplay this aspect of yourself and focus on the more immediate, obvious and the more functional